Retinol sudah menjadi holy grail bagi sejuta umat karena kemampuan anti-aging dan smoothing-nya yang terbilang hebat, tapi, apakah kamu tahu kalau ternyata Retinol memiliki beberapa sisi negatif yang perlu diperhatikan? Simak jabaran singkat di bawah ini! Let’s get to know Retinol a little bit further untuk menjaga diri kita sendiri.
1. Paparan Sinar UV
Banyak mitos bertebaran yang mengatakan bahwa Retinol bisa menyebabkan iritasi kalau terpapar sinar UV. Faktanya, enggak, kok. Memang, efektifitas Retinol akan menghilang, tapi enggak menyebabkan iritasi, guys. It’s more like “mubazir” kalau pakai Retinol tapi dibawa outdoor saat ada matahari.
2. Gangguan Kehamilan
Yes, memang betul fakta kalau Retinol bisa mengganggu proses kehamilan, tapi, kok bisa ya? Jadi gini: fetus dalam rahim memiliki kemampuan untuk menyerap Vitamin A secara otomatis saat terpapar kandungan tersebut. Masalahnya adalah, Retinol is a Vitamin A. Vitamin A yang didapatkan dari Retinol memiliki rangkaian molekul yang sedikit berbeda dengan yang ada pada makanan natural, hal ini bisa saja berbahaya terhadap fetus yang dikandung. Selain itu, jumlah Vitamin A yang diserap bisa saja menjadi terlalu banyak karena pemakaian Retinol yang konstan; sesuatu yang terlalu banyak tentunya akan memberikan efek buruk. What’s more, Retinol dicurigai mampu menyebabkan teratogenicity yang artinya kecacatan pertumbuhan fetus. Karena tiga alasan tersebutlah, wanita hamil ataupun yang sekedar berencana diharuskan untuk menghindari Retinol.
3. Memperburuk Eczema / Rosacea
Retinol memiliki cara kerja yang terbilang rapid, bahkan terlalu kuat untuk kulit fragile seperti yang memiliki kondisi eczema atau rosacea. Hal ini bisa berakibat pada iritasi yang tentunya akan memperburuk kondisi kulit. Selain tiga poin di atas, Retinol sangat aman untuk digunakan, kok. Kandungan yang satu ini memang sudah terbukti keefektifannya; enggak heran kenapa banyak umat yang terobsesi. Despite that, kita tetap harus berhati-hati, every good thing has a price to pay be it small or large.
Retinol sudah menjadi holy grail bagi sejuta umat karena kemampuan anti-aging dan smoothing-nya yang terbilang hebat, tapi, apakah kamu tahu kalau ternyata Retinol memiliki beberapa sisi negatif yang perlu diperhatikan? Simak jabaran singkat di bawah ini! Let’s get to know Retinol a little bit further untuk menjaga diri kita sendiri.
1. Paparan Sinar UV
Banyak mitos bertebaran yang mengatakan bahwa Retinol bisa menyebabkan iritasi kalau terpapar sinar UV. Faktanya, enggak, kok. Memang, efektifitas Retinol akan menghilang, tapi enggak menyebabkan iritasi, guys. It’s more like “mubazir” kalau pakai Retinol tapi dibawa outdoor saat ada matahari.
2. Gangguan Kehamilan
Yes, memang betul fakta kalau Retinol bisa mengganggu proses kehamilan, tapi, kok bisa ya? Jadi gini: fetus dalam rahim memiliki kemampuan untuk menyerap Vitamin A secara otomatis saat terpapar kandungan tersebut. Masalahnya adalah, Retinol is a Vitamin A. Vitamin A yang didapatkan dari Retinol memiliki rangkaian molekul yang sedikit berbeda dengan yang ada pada makanan natural, hal ini bisa saja berbahaya terhadap fetus yang dikandung. Selain itu, jumlah Vitamin A yang diserap bisa saja menjadi terlalu banyak karena pemakaian Retinol yang konstan; sesuatu yang terlalu banyak tentunya akan memberikan efek buruk. What’s more, Retinol dicurigai mampu menyebabkan teratogenicity yang artinya kecacatan pertumbuhan fetus. Karena tiga alasan tersebutlah, wanita hamil ataupun yang sekedar berencana diharuskan untuk menghindari Retinol.
3. Memperburuk Eczema / Rosacea
Retinol memiliki cara kerja yang terbilang rapid, bahkan terlalu kuat untuk kulit fragile seperti yang memiliki kondisi eczema atau rosacea. Hal ini bisa berakibat pada iritasi yang tentunya akan memperburuk kondisi kulit. Selain tiga poin di atas, Retinol sangat aman untuk digunakan, kok. Kandungan yang satu ini memang sudah terbukti keefektifannya; enggak heran kenapa banyak umat yang terobsesi. Despite that, kita tetap harus berhati-hati, every good thing has a price to pay be it small or large.
