Udah hampir dua minggu dari terakhir kali aku review produk lokal. Kali ini, aku mau review produknya Ex VJ MTV, public figure, seorang ibu dari dua anak, aktivis, dan juga business woman. Well… Kayaknya gak perlu dijelasin lagi siapa itu Cathy Sharon. Cathy berkolaborasi dengan URBAN LINE Indonesia untuk menciptakan produk Urban Lips selanjutnya, yaitu lip cream.
Sebelumnya, URBAN LINE Indonesia melalui produknya Urban Lips menelurkan satu produk lipstik klasik. Baru di tengah tahun 2017, URBAN LINE berkolaborasi dengan Cathy Sharon untuk menciptakan produk lip cream, jenis lipstik yang masih jadi bintang di dunia perlipstikan dunia.
From what I heard, Cathy terlibat langsung dalam proses pembuatan lip cream ini. Mulai dari pengembangan produk, produksi, hingga pemasaran, she is there. She didn’t only stick up her name on the tubes.
Di foto lip art ini aku menggunakan dua jenis lip cream dari Urban Lips X Cathy Sharon, yaitu Mega dan Paras. Cathy reposted this pic on her personal Instagram account!
Untuk pertama kalinya, aku buat desain lip art yang menurutku lumayan susah. I am not a batik maker, aku juga gak jago-jago amat gambar. Drawing delicate design of Mega Mendung batik pattern as a lip art is such a challenge but I need to do it. Ini semua karena produk lip cream ini sangat mengingatkan aku pada kota kelahiranku, Cirebon.
Gimana enggak, desainnya sangat kental dengan pola batik favoritku, mega mendung. Kalian bisa liat pola batik ini di bagian tutup tube-nya juga di box-nya. Box serta tutup tube-nya berwarna dasar hitam, dengan pola batik mega mendung berwarna putih bikin produk ini ‘Indonesia banget’. Terlebih lagi, nama-nama shades-nya pun mengingatkan kita pada daerah dan seni (khususnya batik) di Indonesia sebagai kebanggaan dan identitas bangsa kita.
Untuk warnanya, saat ini Cathy Sharon Urban Lips memiliki 8 warna, yang dua diantaranya adalah metallic matte. Dari 8 warna, 3 diantaranya adalah warna light medium nudes. Kita akan bahas soal formula dan kualitas produknya setelah ini.
✨ FORMULA, TEKSTUR, KETAHANAN
Warna pertama yang aku coba adalah 506 PARAS, warna merah burgundy. Well this was the first shade that caught my eyes. Ternyata, Paras sedikit streaky ketika diaplikasikan di bibir. Hal ini terlihat di foto swatch-ku yang memang aku ambil di siang hari dengan bantuan lampu ring light. Tapi ketika lampu mati dan yang tersisa hanya indoor lighting dari lampu ruangan, aplikasinya tidak terlihat streaky sama sekali.
Aku percaya ini berhubungan dengan formulanya yang memang terasa tipis di bibir sehingga aku perlu hati-hati ketika mengaplikasikannya. Tidak boleh terlalu tergesa-gesa, tapi di sisi lain, harus benar-benar rapi kalau gak mau keliatan streaky. Intinya, jangan sampai lipstiknya mengering sebelum aplikasi selesai karena kalau ada bagian yang belum kering dan kamu berusaha untuk mengulas diatasnya, maka tumpukan lipstik yang sudah kering itulah yang bisa jadi faktor utama lipstik jadi streaky di bibir.
Seperti yang ku bilang, formulanya tipis sekali. I mean satu layer lipstik pun bibir udah terasa sangat nyaman dan ringan di bibir. Meskipun begitu, aku rasa pigmentasinya yang medium membuat warna bibir asli masih tetap mempengaruhi warna lipstik diatasnya. Tahi lalat di bibir bawahku masih terlihat samar walaupun sudah menggunakan warna yang paling gelap, Paras.
Warna neon seperti Jetis pun memiliki pigmentasi juga coverage yang gak jauh beda dari Paras. Warnanya tidak begitu nge-cover bibir apalagi kalau kalian punya dasar warna bibir yang cenderung gelap. Kalau kalian merasa Jetis terlalu terang untuk selera kalian, aku rekomendasikan untuk mencampurkan Jetis dengan warna Nude-nya agar warnanya sedikit lebih tone-down. Pengalamanku, coverage-nya pun jadi jauh lebih baik ketika Jetis dicampurkan dengan warna Bligo, Waru, atau Trusmi.
Shade lainnya memiliki coverage yang lebih stabil dari kedua warna diatas, walaupun memang kalau soal pigmentasi, versi matte dari Cathy Sharon Urban Lips ini sepakat: memiliki pigmentasi yang medium. Apakah buildable? Bisa saja. But the best way to wear this lip cream is to stick with one layer karena terasa sangat nyaman, ringan, dan tidak bikin kering bibir. And not to mention, terlihat lebih natural karena menyatu dengan warna bibir asli.
Berbeda cerita dengan lip cream dengan finish metaliknya. I don’t know how to describe this, tapi menurutku Cathy Sharon Urban Lips ini punya formula lipstik metalik yang paling baik dari yang pernah aku coba sebelumnya. The metallic lips glides so smoothly on lips, has great pigmentation and coverage, and yes, it’s so thin yet comfortable to wear on lips, all day long. Yep, aku pakai Mega dan Sekar lebih sering daripada warna matte-nya because they are just great. Kalau lipstik metalik biasanya bikin bibir susah bergerak, warna yang rontok, atau terasa tebal di bibir, Mega dan Sekar bekerja seperti matte lip cream, namun dengan twist metallic effect. Warnanya pun sangat wearable untuk dipakai sehari-hari. Mega yang memang memiliki basic warna oxblood red kecoklatan, dan juga Sekar yang memiliki basic warna coklat nude bisa banget dipakai di siang hari, di kegiatan apapun tanpa terlihat terlalu ‘ngejreng’.
✨ KEMASAN
Logo kolaborasi Cathy Sharon & Urban Lips ada di bagian badan box.
Pola batik megamendung dibalut warna silver foil ada di bagian sisi kiri box.
Di bagian kanan ada product claim. Greay pay-off, Ultra Light Texture, Non-transfer, All Day Wear.
Di bagian belakang box ada keterangan ingredients, berat bersih, website dimana kalian bisa beli produknya, POA (period after opening: 12 bulan), barcode produk, nama produk, juga keterangan pemroduksi dan distributor.
✨ PENILAIAN AKHIR
- Warna lipstik bisa didapatkan dalam satu kali celup dan satu kali aplikasi di bibir tanpa harus terus-menerus mencelupkan aplikator ke dalam tube untuk mendapatkan coverage.
- Memiliki pigmentasi yang cukup baik, walaupun tidak bisa dibilang fully-pigmented. Produk ini lebih cenderung memberikan efek natural look karena warna bibir masih terlihat samar.
- Warna nudes-nya seperti Bligo, Waru, dan Trusmi walaupun terlihat muda namun ketika sudah diaplikasikan di bibir, warnanya menjadi sangat natural. Warna yang dihasilkan bisa jadi berbeda sesuai dengan warna dasar bibir kalian. Untuk yang memiliki warna bibir yang lebih gelap, jangan takut. Warna nudes-nya mampu menutupi warna bibir kalian tanpa terlihat patchy atau tidak rata. Malah, warnanya jadi terkesan menyatu karena pigmentasi yang medium.
- Teksturnya sangat ringan di bibir, terasa tipis seakan-akan gak pake lipstik apapun.
- Terasa nyaman seharian, tidak ada rasa lengket atau kering sama sekali.
- Semi transferproof, which means lip cream masih bisa nempel secara minimal. Walaupun begitu, warna yang ada di bibir akan terus stay sampai akhirnya bertemu makanan berminyak.
- Staying powernya bisa sampai 6 jam tanpa makan makanan berminyak. Sudah pasti lulus tes uji ngopi buatku udah cukup.
- It will fade away seiring berjalannya waktu, apalagi kalau dipakai makan.
- They leave beautiful stains on lips setelah beberapa jam pemakaian, terutama warna Paras, Jetis, dan juga Solo.
- Bantalan aplikatornya terlalu panjang, menurutku akan sulit untuk dipakai di bibir tipis. Meskipun begitu, di bibirku justru aplikator seperti ini sangat membantu. Bentuknya yang miring membuat pemerataan produk di bibir jadi lebih mudah, apalagi untuk menjangkau sudut-sudut sempit bibir.
- Wanginya yang lembut, gak bikin pusing.
Kekurangannya:
- Warna Paras membutuhkan sedikit kesabaran ketika aplikasi karena memiliki kecenderungan streaky atau penumpukan warna ketika mengering jadi matte.
- Warna Jetis merupakan warna paling terang, maka dari itu akan terlihat sedikit tidak rata ketika diaplikasikan di bibir gelap. Selain itu, warna Jetis tidak boleh diaplikasikan diatas bibir yang sedang pecah-pecah karena akan sangat mengaksentuasi garis bibir yang pecah-pecah.
- Warna nudes-nya, Bligo, Waru, dan Trusmi merupakan light shades yang mungkin tidak semua cocok. Untuk teman-teman dengan skintone yang lebih gelap dari aku dan merasa Bligo bisa bikin pucat, kalian bisa coba Waru atau Trusmi untuk MLBB shades kalian (my lips but better — warna seperti bibir asli) karena kedua shades ini memiliki hint warna yang lebih warm.
✨ KETERANGAN WARNA
- 501 BLIGO (crème beige)
- 502 WARU (pink beige)
- 503 TRUSMI (dusty pink with a warmer hue)
- 504 JETIS (warm fuchsia)
- 505 SOLO (true red)
- 506 PARAS (dark burgundy red)
- 601 MEGA (oxblood with deep brown undertone with rose gold sparkles, inspired by URBAN LIPS Lipstick : Broadway)
- 602 SEKAR (nude with warm gold sparkles)
✨ PEMBELIAN
Harga: 180,000 IDR
Buy online di www.beautybox.co.id atau via official LINE @beautyboxind.
✨ SWATCHES
[masterslider id=”52″]
[:id]Hai semua!
Udah hampir dua minggu dari terakhir kali aku review produk lokal. Kali ini, aku mau review produknya Ex VJ MTV, public figure, seorang ibu dari dua anak, aktivis, dan juga business woman. Well… Kayaknya gak perlu dijelasin lagi siapa itu Cathy Sharon. Cathy berkolaborasi dengan URBAN LINE Indonesia untuk menciptakan produk Urban Lips selanjutnya, yaitu lip cream.
Sebelumnya, URBAN LINE Indonesia melalui produknya Urban Lips menelurkan satu produk lipstik klasik. Baru di tengah tahun 2017, URBAN LINE berkolaborasi dengan Cathy Sharon untuk menciptakan produk lip cream, jenis lipstik yang masih jadi bintang di dunia perlipstikan dunia.
From what I heard, Cathy terlibat langsung dalam proses pembuatan lip cream ini. Mulai dari pengembangan produk, produksi, hingga pemasaran, she is there. and that means.. she didn’t only stick up her name on the tubes.
Di foto lip art ini aku menggunakan dua jenis lip cream dari Urban Lips X Cathy Sharon, yaitu Mega dan Paras. Cathy reposted this pic on her personal Instagram account!
Untuk pertama kalinya, aku buat desain lip art yang menurutku lumayan susah. I am not a batik maker, aku juga gak jago-jago amat gambar. Drawing delicate design of Mega Mendung batik pattern as a lip art is such a challenge but I need to do it. Ini semua karena produk lip cream ini sangat mengingatkan aku pada kota kelahiranku, Cirebon.
Gimana enggak, desainnya sangat kental dengan pola batik favoritku, mega mendung. Kalian bisa liat pola batik ini di bagian tutup tube-nya juga di box-nya. Box serta tutup tube-nya berwarna dasar hitam, dengan pola batik mega mendung berwarna putih bikin produk ini ‘Indonesia banget’. Terlebih lagi, nama-nama shades-nya pun mengingatkan kita pada daerah dan seni (khususnya batik) di Indonesia sebagai kebanggaan dan identitas bangsa kita.
Untuk warnanya, saat ini Cathy Sharon Urban Lips memiliki 8 warna, yang dua diantaranya adalah metallic matte. Dari 8 warna, 3 diantaranya adalah warna light medium nudes. Kita akan bahas soal formula dan kualitas produknya setelah ini.
✨ FORMULA, TEKSTUR, KETAHANAN
Warna pertama yang aku coba adalah 506 PARAS, warna merah burgundy. Well this was the first shade that caught my eyes. Ternyata, Paras sedikit streaky ketika diaplikasikan di bibir. Hal ini terlihat di foto swatch-ku yang memang aku ambil di siang hari dengan bantuan lampu ring light. Tapi ketika lampu mati dan yang tersisa hanya indoor lighting dari lampu ruangan, aplikasinya tidak terlihat streaky sama sekali.
Aku percaya ini berhubungan dengan formulanya yang memang terasa tipis di bibir sehingga aku perlu hati-hati ketika mengaplikasikannya. Tidak boleh terlalu tergesa-gesa, tapi di sisi lain, harus benar-benar rapi kalau gak mau keliatan streaky. Intinya, jangan sampai lipstiknya mengering sebelum aplikasi selesai karena kalau ada bagian yang belum kering dan kamu berusaha untuk mengulas diatasnya, maka tumpukan lipstik yang sudah kering itulah yang bisa jadi faktor utama lipstik jadi streaky di bibir.
Seperti yang ku bilang, formulanya tipis sekali. I mean satu layer lipstik pun bibir udah terasa sangat nyaman dan ringan di bibir. Meskipun begitu, aku rasa pigmentasinya yang medium membuat warna bibir asli masih tetap mempengaruhi warna lipstik diatasnya. Tahi lalat di bibir bawahku masih terlihat samar walaupun sudah menggunakan warna yang paling gelap, Paras.
Warna neon seperti Jetis pun memiliki pigmentasi juga coverage yang gak jauh beda dari Paras. Warnanya tidak begitu nge-cover bibir apalagi kalau kalian punya dasar warna bibir yang cenderung gelap. Kalau kalian merasa Jetis terlalu terang untuk selera kalian, aku rekomendasikan untuk mencampurkan Jetis dengan warna Nude-nya agar warnanya sedikit lebih tone-down. Pengalamanku, coverage-nya pun jadi jauh lebih baik ketika Jetis dicampurkan dengan warna Bligo, Waru, atau Trusmi.
Shade lainnya memiliki coverage yang lebih stabil dari kedua warna diatas, walaupun memang kalau soal pigmentasi, versi matte dari Cathy Sharon Urban Lips ini sepakat: memiliki pigmentasi yang medium. Apakah buildable? Bisa saja. But the best way to wear this lip cream is to stick with one layer karena terasa sangat nyaman, ringan, dan tidak bikin kering bibir. And not to mention, terlihat lebih natural karena menyatu dengan warna bibir asli.
Berbeda cerita dengan lip cream dengan finish metaliknya. I don’t know how to describe this, tapi menurutku Cathy Sharon Urban Lips ini punya formula lipstik metalik yang paling baik dari yang pernah aku coba sebelumnya. The metallic lips glides so smoothly on lips, has great pigmentation and coverage, and yes, it’s so thin yet comfortable to wear on lips, all day long. Yep, aku pakai Mega dan Sekar lebih sering daripada warna matte-nya because they are just great. Kalau lipstik metalik biasanya bikin bibir susah bergerak, warna yang rontok, atau terasa tebal di bibir, Mega dan Sekar bekerja seperti matte lip cream, namun dengan twist metallic effect. Warnanya pun sangat wearable untuk dipakai sehari-hari. Mega yang memang memiliki basic warna oxblood red kecoklatan, dan juga Sekar yang memiliki basic warna coklat nude bisa banget dipakai di siang hari, di kegiatan apapun tanpa terlihat terlalu ‘ngejreng’.
✨ KEMASAN
Logo kolaborasi Cathy Sharon & Urban Lips ada di bagian badan box.
Pola batik megamendung dibalut warna silver foil ada di bagian sisi kiri box.
Di bagian kanan ada product claim. Greay pay-off, Ultra Light Texture, Non-transfer, All Day Wear.
Di bagian belakang box ada keterangan ingredients, berat bersih, website dimana kalian bisa beli produknya, POA (period after opening: 12 bulan), barcode produk, nama produk, juga keterangan pemroduksi dan distributor.
✨ PENILAIAN AKHIR
- Warna lipstik bisa didapatkan dalam satu kali celup dan satu kali aplikasi di bibir tanpa harus terus-menerus mencelupkan aplikator ke dalam tube untuk mendapatkan coverage.
- Memiliki pigmentasi yang cukup baik, walaupun tidak bisa dibilang fully-pigmented. Produk ini lebih cenderung memberikan efek natural look karena warna bibir masih terlihat samar.
- Warna nudes-nya seperti Bligo, Waru, dan Trusmi walaupun terlihat muda namun ketika sudah diaplikasikan di bibir, warnanya menjadi sangat natural. Warna yang dihasilkan bisa jadi berbeda sesuai dengan warna dasar bibir kalian. Untuk yang memiliki warna bibir yang lebih gelap, jangan takut. Warna nudes-nya mampu menutupi warna bibir kalian tanpa terlihat patchy atau tidak rata. Malah, warnanya jadi terkesan menyatu karena pigmentasi yang medium.
- Teksturnya sangat ringan di bibir, terasa tipis seakan-akan gak pake lipstik apapun.
- Terasa nyaman seharian, tidak ada rasa lengket atau kering sama sekali.
- Semi transferproof, which means lip cream masih bisa nempel secara minimal. Walaupun begitu, warna yang ada di bibir akan terus stay sampai akhirnya bertemu makanan berminyak.
- Staying powernya bisa sampai 6 jam tanpa makan makanan berminyak. Sudah pasti lulus tes uji ngopi buatku udah cukup.
- It will fade away seiring berjalannya waktu, apalagi kalau dipakai makan.
- They leave beautiful stains on lips setelah beberapa jam pemakaian, terutama warna Paras, Jetis, dan juga Solo.
- Bantalan aplikatornya terlalu panjang, menurutku akan sulit untuk dipakai di bibir tipis. Meskipun begitu, di bibirku justru aplikator seperti ini sangat membantu. Bentuknya yang miring membuat pemerataan produk di bibir jadi lebih mudah, apalagi untuk menjangkau sudut-sudut sempit bibir.
- Wanginya yang lembut, gak bikin pusing.
Kekurangannya:
- Warna Paras membutuhkan sedikit kesabaran ketika aplikasi karena memiliki kecenderungan streaky atau penumpukan warna ketika mengering jadi matte.
- Warna Jetis merupakan warna paling terang, maka dari itu akan terlihat sedikit tidak rata ketika diaplikasikan di bibir gelap. Selain itu, warna Jetis tidak boleh diaplikasikan diatas bibir yang sedang pecah-pecah karena akan sangat mengaksentuasi garis bibir yang pecah-pecah.
- Warna nudes-nya, Bligo, Waru, dan Trusmi merupakan light shades yang mungkin tidak semua cocok. Untuk teman-teman dengan skintone yang lebih gelap dari aku dan merasa Bligo bisa bikin pucat, kalian bisa coba Waru atau Trusmi untuk MLBB shades kalian (my lips but better — warna seperti bibir asli) karena kedua shades ini memiliki hint warna yang lebih warm.
✨ KETERANGAN WARNA
- 501 BLIGO (crème beige)
- 502 WARU (pink beige)
- 503 TRUSMI (dusty pink with a warmer hue)
- 504 JETIS (warm fuchsia)
- 505 SOLO (true red)
- 506 PARAS (dark burgundy red)
- 601 MEGA (oxblood with deep brown undertone with rose gold sparkles, inspired by URBAN LIPS Lipstick : Broadway)
- 602 SEKAR (nude with warm gold sparkles)
✨ PEMBELIAN
Harga: 180,000 IDR
Buy online di www.beautybox.co.id atau via official LINE @beautyboxind.
✨ SWATCHES
[masterslider id=”52″][:]Udah hampir dua minggu dari terakhir kali aku review produk lokal. Kali ini, aku mau review produknya Ex VJ MTV, public figure, seorang ibu dari dua anak, aktivis, dan juga business woman. Well… Kayaknya gak perlu dijelasin lagi siapa itu Cathy Sharon. Cathy berkolaborasi dengan URBAN LINE Indonesia untuk menciptakan produk Urban Lips selanjutnya, yaitu lip cream.
Sebelumnya, URBAN LINE Indonesia melalui produknya Urban Lips menelurkan satu produk lipstik klasik. Baru di tengah tahun 2017, URBAN LINE berkolaborasi dengan Cathy Sharon untuk menciptakan produk lip cream, jenis lipstik yang masih jadi bintang di dunia perlipstikan dunia.
From what I heard, Cathy terlibat langsung dalam proses pembuatan lip cream ini. Mulai dari pengembangan produk, produksi, hingga pemasaran, she is there. She didn’t only stick up her name on the tubes.
Di foto lip art ini aku menggunakan dua jenis lip cream dari Urban Lips X Cathy Sharon, yaitu Mega dan Paras. Cathy reposted this pic on her personal Instagram account!
Untuk pertama kalinya, aku buat desain lip art yang menurutku lumayan susah. I am not a batik maker, aku juga gak jago-jago amat gambar. Drawing delicate design of Mega Mendung batik pattern as a lip art is such a challenge but I need to do it. Ini semua karena produk lip cream ini sangat mengingatkan aku pada kota kelahiranku, Cirebon.
Gimana enggak, desainnya sangat kental dengan pola batik favoritku, mega mendung. Kalian bisa liat pola batik ini di bagian tutup tube-nya juga di box-nya. Box serta tutup tube-nya berwarna dasar hitam, dengan pola batik mega mendung berwarna putih bikin produk ini ‘Indonesia banget’. Terlebih lagi, nama-nama shades-nya pun mengingatkan kita pada daerah dan seni (khususnya batik) di Indonesia sebagai kebanggaan dan identitas bangsa kita.
Untuk warnanya, saat ini Cathy Sharon Urban Lips memiliki 8 warna, yang dua diantaranya adalah metallic matte. Dari 8 warna, 3 diantaranya adalah warna light medium nudes. Kita akan bahas soal formula dan kualitas produknya setelah ini.
✨ FORMULA, TEKSTUR, KETAHANAN
Warna pertama yang aku coba adalah 506 PARAS, warna merah burgundy. Well this was the first shade that caught my eyes. Ternyata, Paras sedikit streaky ketika diaplikasikan di bibir. Hal ini terlihat di foto swatch-ku yang memang aku ambil di siang hari dengan bantuan lampu ring light. Tapi ketika lampu mati dan yang tersisa hanya indoor lighting dari lampu ruangan, aplikasinya tidak terlihat streaky sama sekali.
Aku percaya ini berhubungan dengan formulanya yang memang terasa tipis di bibir sehingga aku perlu hati-hati ketika mengaplikasikannya. Tidak boleh terlalu tergesa-gesa, tapi di sisi lain, harus benar-benar rapi kalau gak mau keliatan streaky. Intinya, jangan sampai lipstiknya mengering sebelum aplikasi selesai karena kalau ada bagian yang belum kering dan kamu berusaha untuk mengulas diatasnya, maka tumpukan lipstik yang sudah kering itulah yang bisa jadi faktor utama lipstik jadi streaky di bibir.
Seperti yang ku bilang, formulanya tipis sekali. I mean satu layer lipstik pun bibir udah terasa sangat nyaman dan ringan di bibir. Meskipun begitu, aku rasa pigmentasinya yang medium membuat warna bibir asli masih tetap mempengaruhi warna lipstik diatasnya. Tahi lalat di bibir bawahku masih terlihat samar walaupun sudah menggunakan warna yang paling gelap, Paras.
Warna neon seperti Jetis pun memiliki pigmentasi juga coverage yang gak jauh beda dari Paras. Warnanya tidak begitu nge-cover bibir apalagi kalau kalian punya dasar warna bibir yang cenderung gelap. Kalau kalian merasa Jetis terlalu terang untuk selera kalian, aku rekomendasikan untuk mencampurkan Jetis dengan warna Nude-nya agar warnanya sedikit lebih tone-down. Pengalamanku, coverage-nya pun jadi jauh lebih baik ketika Jetis dicampurkan dengan warna Bligo, Waru, atau Trusmi.
Shade lainnya memiliki coverage yang lebih stabil dari kedua warna diatas, walaupun memang kalau soal pigmentasi, versi matte dari Cathy Sharon Urban Lips ini sepakat: memiliki pigmentasi yang medium. Apakah buildable? Bisa saja. But the best way to wear this lip cream is to stick with one layer karena terasa sangat nyaman, ringan, dan tidak bikin kering bibir. And not to mention, terlihat lebih natural karena menyatu dengan warna bibir asli.
Berbeda cerita dengan lip cream dengan finish metaliknya. I don’t know how to describe this, tapi menurutku Cathy Sharon Urban Lips ini punya formula lipstik metalik yang paling baik dari yang pernah aku coba sebelumnya. The metallic lips glides so smoothly on lips, has great pigmentation and coverage, and yes, it’s so thin yet comfortable to wear on lips, all day long. Yep, aku pakai Mega dan Sekar lebih sering daripada warna matte-nya because they are just great. Kalau lipstik metalik biasanya bikin bibir susah bergerak, warna yang rontok, atau terasa tebal di bibir, Mega dan Sekar bekerja seperti matte lip cream, namun dengan twist metallic effect. Warnanya pun sangat wearable untuk dipakai sehari-hari. Mega yang memang memiliki basic warna oxblood red kecoklatan, dan juga Sekar yang memiliki basic warna coklat nude bisa banget dipakai di siang hari, di kegiatan apapun tanpa terlihat terlalu ‘ngejreng’.
✨ KEMASAN
Logo kolaborasi Cathy Sharon & Urban Lips ada di bagian badan box.
Pola batik megamendung dibalut warna silver foil ada di bagian sisi kiri box.
Di bagian kanan ada product claim. Greay pay-off, Ultra Light Texture, Non-transfer, All Day Wear.
Di bagian belakang box ada keterangan ingredients, berat bersih, website dimana kalian bisa beli produknya, POA (period after opening: 12 bulan), barcode produk, nama produk, juga keterangan pemroduksi dan distributor.
✨ PENILAIAN AKHIR
- Warna lipstik bisa didapatkan dalam satu kali celup dan satu kali aplikasi di bibir tanpa harus terus-menerus mencelupkan aplikator ke dalam tube untuk mendapatkan coverage.
- Memiliki pigmentasi yang cukup baik, walaupun tidak bisa dibilang fully-pigmented. Produk ini lebih cenderung memberikan efek natural look karena warna bibir masih terlihat samar.
- Warna nudes-nya seperti Bligo, Waru, dan Trusmi walaupun terlihat muda namun ketika sudah diaplikasikan di bibir, warnanya menjadi sangat natural. Warna yang dihasilkan bisa jadi berbeda sesuai dengan warna dasar bibir kalian. Untuk yang memiliki warna bibir yang lebih gelap, jangan takut. Warna nudes-nya mampu menutupi warna bibir kalian tanpa terlihat patchy atau tidak rata. Malah, warnanya jadi terkesan menyatu karena pigmentasi yang medium.
- Teksturnya sangat ringan di bibir, terasa tipis seakan-akan gak pake lipstik apapun.
- Terasa nyaman seharian, tidak ada rasa lengket atau kering sama sekali.
- Semi transferproof, which means lip cream masih bisa nempel secara minimal. Walaupun begitu, warna yang ada di bibir akan terus stay sampai akhirnya bertemu makanan berminyak.
- Staying powernya bisa sampai 6 jam tanpa makan makanan berminyak. Sudah pasti lulus tes uji ngopi buatku udah cukup.
- It will fade away seiring berjalannya waktu, apalagi kalau dipakai makan.
- They leave beautiful stains on lips setelah beberapa jam pemakaian, terutama warna Paras, Jetis, dan juga Solo.
- Bantalan aplikatornya terlalu panjang, menurutku akan sulit untuk dipakai di bibir tipis. Meskipun begitu, di bibirku justru aplikator seperti ini sangat membantu. Bentuknya yang miring membuat pemerataan produk di bibir jadi lebih mudah, apalagi untuk menjangkau sudut-sudut sempit bibir.
- Wanginya yang lembut, gak bikin pusing.
Kekurangannya:
- Warna Paras membutuhkan sedikit kesabaran ketika aplikasi karena memiliki kecenderungan streaky atau penumpukan warna ketika mengering jadi matte.
- Warna Jetis merupakan warna paling terang, maka dari itu akan terlihat sedikit tidak rata ketika diaplikasikan di bibir gelap. Selain itu, warna Jetis tidak boleh diaplikasikan diatas bibir yang sedang pecah-pecah karena akan sangat mengaksentuasi garis bibir yang pecah-pecah.
- Warna nudes-nya, Bligo, Waru, dan Trusmi merupakan light shades yang mungkin tidak semua cocok. Untuk teman-teman dengan skintone yang lebih gelap dari aku dan merasa Bligo bisa bikin pucat, kalian bisa coba Waru atau Trusmi untuk MLBB shades kalian (my lips but better — warna seperti bibir asli) karena kedua shades ini memiliki hint warna yang lebih warm.
✨ KETERANGAN WARNA
- 501 BLIGO (crème beige)
- 502 WARU (pink beige)
- 503 TRUSMI (dusty pink with a warmer hue)
- 504 JETIS (warm fuchsia)
- 505 SOLO (true red)
- 506 PARAS (dark burgundy red)
- 601 MEGA (oxblood with deep brown undertone with rose gold sparkles, inspired by URBAN LIPS Lipstick : Broadway)
- 602 SEKAR (nude with warm gold sparkles)
✨ PEMBELIAN
Harga: 180,000 IDR
Buy online di www.beautybox.co.id atau via official LINE @beautyboxind.
✨ SWATCHES
[masterslider id=”52″]
[:id]Hai semua!
Udah hampir dua minggu dari terakhir kali aku review produk lokal. Kali ini, aku mau review produknya Ex VJ MTV, public figure, seorang ibu dari dua anak, aktivis, dan juga business woman. Well… Kayaknya gak perlu dijelasin lagi siapa itu Cathy Sharon. Cathy berkolaborasi dengan URBAN LINE Indonesia untuk menciptakan produk Urban Lips selanjutnya, yaitu lip cream.
Sebelumnya, URBAN LINE Indonesia melalui produknya Urban Lips menelurkan satu produk lipstik klasik. Baru di tengah tahun 2017, URBAN LINE berkolaborasi dengan Cathy Sharon untuk menciptakan produk lip cream, jenis lipstik yang masih jadi bintang di dunia perlipstikan dunia.
From what I heard, Cathy terlibat langsung dalam proses pembuatan lip cream ini. Mulai dari pengembangan produk, produksi, hingga pemasaran, she is there. and that means.. she didn’t only stick up her name on the tubes.
Di foto lip art ini aku menggunakan dua jenis lip cream dari Urban Lips X Cathy Sharon, yaitu Mega dan Paras. Cathy reposted this pic on her personal Instagram account!
Untuk pertama kalinya, aku buat desain lip art yang menurutku lumayan susah. I am not a batik maker, aku juga gak jago-jago amat gambar. Drawing delicate design of Mega Mendung batik pattern as a lip art is such a challenge but I need to do it. Ini semua karena produk lip cream ini sangat mengingatkan aku pada kota kelahiranku, Cirebon.
Gimana enggak, desainnya sangat kental dengan pola batik favoritku, mega mendung. Kalian bisa liat pola batik ini di bagian tutup tube-nya juga di box-nya. Box serta tutup tube-nya berwarna dasar hitam, dengan pola batik mega mendung berwarna putih bikin produk ini ‘Indonesia banget’. Terlebih lagi, nama-nama shades-nya pun mengingatkan kita pada daerah dan seni (khususnya batik) di Indonesia sebagai kebanggaan dan identitas bangsa kita.
Untuk warnanya, saat ini Cathy Sharon Urban Lips memiliki 8 warna, yang dua diantaranya adalah metallic matte. Dari 8 warna, 3 diantaranya adalah warna light medium nudes. Kita akan bahas soal formula dan kualitas produknya setelah ini.
✨ FORMULA, TEKSTUR, KETAHANAN
Warna pertama yang aku coba adalah 506 PARAS, warna merah burgundy. Well this was the first shade that caught my eyes. Ternyata, Paras sedikit streaky ketika diaplikasikan di bibir. Hal ini terlihat di foto swatch-ku yang memang aku ambil di siang hari dengan bantuan lampu ring light. Tapi ketika lampu mati dan yang tersisa hanya indoor lighting dari lampu ruangan, aplikasinya tidak terlihat streaky sama sekali.
Aku percaya ini berhubungan dengan formulanya yang memang terasa tipis di bibir sehingga aku perlu hati-hati ketika mengaplikasikannya. Tidak boleh terlalu tergesa-gesa, tapi di sisi lain, harus benar-benar rapi kalau gak mau keliatan streaky. Intinya, jangan sampai lipstiknya mengering sebelum aplikasi selesai karena kalau ada bagian yang belum kering dan kamu berusaha untuk mengulas diatasnya, maka tumpukan lipstik yang sudah kering itulah yang bisa jadi faktor utama lipstik jadi streaky di bibir.
Seperti yang ku bilang, formulanya tipis sekali. I mean satu layer lipstik pun bibir udah terasa sangat nyaman dan ringan di bibir. Meskipun begitu, aku rasa pigmentasinya yang medium membuat warna bibir asli masih tetap mempengaruhi warna lipstik diatasnya. Tahi lalat di bibir bawahku masih terlihat samar walaupun sudah menggunakan warna yang paling gelap, Paras.
Warna neon seperti Jetis pun memiliki pigmentasi juga coverage yang gak jauh beda dari Paras. Warnanya tidak begitu nge-cover bibir apalagi kalau kalian punya dasar warna bibir yang cenderung gelap. Kalau kalian merasa Jetis terlalu terang untuk selera kalian, aku rekomendasikan untuk mencampurkan Jetis dengan warna Nude-nya agar warnanya sedikit lebih tone-down. Pengalamanku, coverage-nya pun jadi jauh lebih baik ketika Jetis dicampurkan dengan warna Bligo, Waru, atau Trusmi.
Shade lainnya memiliki coverage yang lebih stabil dari kedua warna diatas, walaupun memang kalau soal pigmentasi, versi matte dari Cathy Sharon Urban Lips ini sepakat: memiliki pigmentasi yang medium. Apakah buildable? Bisa saja. But the best way to wear this lip cream is to stick with one layer karena terasa sangat nyaman, ringan, dan tidak bikin kering bibir. And not to mention, terlihat lebih natural karena menyatu dengan warna bibir asli.
Berbeda cerita dengan lip cream dengan finish metaliknya. I don’t know how to describe this, tapi menurutku Cathy Sharon Urban Lips ini punya formula lipstik metalik yang paling baik dari yang pernah aku coba sebelumnya. The metallic lips glides so smoothly on lips, has great pigmentation and coverage, and yes, it’s so thin yet comfortable to wear on lips, all day long. Yep, aku pakai Mega dan Sekar lebih sering daripada warna matte-nya because they are just great. Kalau lipstik metalik biasanya bikin bibir susah bergerak, warna yang rontok, atau terasa tebal di bibir, Mega dan Sekar bekerja seperti matte lip cream, namun dengan twist metallic effect. Warnanya pun sangat wearable untuk dipakai sehari-hari. Mega yang memang memiliki basic warna oxblood red kecoklatan, dan juga Sekar yang memiliki basic warna coklat nude bisa banget dipakai di siang hari, di kegiatan apapun tanpa terlihat terlalu ‘ngejreng’.
✨ KEMASAN
Logo kolaborasi Cathy Sharon & Urban Lips ada di bagian badan box.
Pola batik megamendung dibalut warna silver foil ada di bagian sisi kiri box.
Di bagian kanan ada product claim. Greay pay-off, Ultra Light Texture, Non-transfer, All Day Wear.
Di bagian belakang box ada keterangan ingredients, berat bersih, website dimana kalian bisa beli produknya, POA (period after opening: 12 bulan), barcode produk, nama produk, juga keterangan pemroduksi dan distributor.
✨ PENILAIAN AKHIR
- Warna lipstik bisa didapatkan dalam satu kali celup dan satu kali aplikasi di bibir tanpa harus terus-menerus mencelupkan aplikator ke dalam tube untuk mendapatkan coverage.
- Memiliki pigmentasi yang cukup baik, walaupun tidak bisa dibilang fully-pigmented. Produk ini lebih cenderung memberikan efek natural look karena warna bibir masih terlihat samar.
- Warna nudes-nya seperti Bligo, Waru, dan Trusmi walaupun terlihat muda namun ketika sudah diaplikasikan di bibir, warnanya menjadi sangat natural. Warna yang dihasilkan bisa jadi berbeda sesuai dengan warna dasar bibir kalian. Untuk yang memiliki warna bibir yang lebih gelap, jangan takut. Warna nudes-nya mampu menutupi warna bibir kalian tanpa terlihat patchy atau tidak rata. Malah, warnanya jadi terkesan menyatu karena pigmentasi yang medium.
- Teksturnya sangat ringan di bibir, terasa tipis seakan-akan gak pake lipstik apapun.
- Terasa nyaman seharian, tidak ada rasa lengket atau kering sama sekali.
- Semi transferproof, which means lip cream masih bisa nempel secara minimal. Walaupun begitu, warna yang ada di bibir akan terus stay sampai akhirnya bertemu makanan berminyak.
- Staying powernya bisa sampai 6 jam tanpa makan makanan berminyak. Sudah pasti lulus tes uji ngopi buatku udah cukup.
- It will fade away seiring berjalannya waktu, apalagi kalau dipakai makan.
- They leave beautiful stains on lips setelah beberapa jam pemakaian, terutama warna Paras, Jetis, dan juga Solo.
- Bantalan aplikatornya terlalu panjang, menurutku akan sulit untuk dipakai di bibir tipis. Meskipun begitu, di bibirku justru aplikator seperti ini sangat membantu. Bentuknya yang miring membuat pemerataan produk di bibir jadi lebih mudah, apalagi untuk menjangkau sudut-sudut sempit bibir.
- Wanginya yang lembut, gak bikin pusing.
Kekurangannya:
- Warna Paras membutuhkan sedikit kesabaran ketika aplikasi karena memiliki kecenderungan streaky atau penumpukan warna ketika mengering jadi matte.
- Warna Jetis merupakan warna paling terang, maka dari itu akan terlihat sedikit tidak rata ketika diaplikasikan di bibir gelap. Selain itu, warna Jetis tidak boleh diaplikasikan diatas bibir yang sedang pecah-pecah karena akan sangat mengaksentuasi garis bibir yang pecah-pecah.
- Warna nudes-nya, Bligo, Waru, dan Trusmi merupakan light shades yang mungkin tidak semua cocok. Untuk teman-teman dengan skintone yang lebih gelap dari aku dan merasa Bligo bisa bikin pucat, kalian bisa coba Waru atau Trusmi untuk MLBB shades kalian (my lips but better — warna seperti bibir asli) karena kedua shades ini memiliki hint warna yang lebih warm.
✨ KETERANGAN WARNA
- 501 BLIGO (crème beige)
- 502 WARU (pink beige)
- 503 TRUSMI (dusty pink with a warmer hue)
- 504 JETIS (warm fuchsia)
- 505 SOLO (true red)
- 506 PARAS (dark burgundy red)
- 601 MEGA (oxblood with deep brown undertone with rose gold sparkles, inspired by URBAN LIPS Lipstick : Broadway)
- 602 SEKAR (nude with warm gold sparkles)
✨ PEMBELIAN
Harga: 180,000 IDR
Buy online di www.beautybox.co.id atau via official LINE @beautyboxind.