Hey loves!

It’s been a long time I do non-local product review, now here I am! Also this is my very first time for lip tint, are you ready?

Walaupun ini bukan pertama kalinya aku coba pewarna bibir jenis lip tint, tapi ini pertama kalinya aku coba high-end product berbentuk lip tint. Aku pilih Dior Addict Lip Tattoo karena saat ini, memang lip tint-nya Dior lah yang lagi nge-hype banget.

Dari 6 shades yang ditawarkan DIOR, aku pilih 4 yang menurutku akan terlihat bagus di skintone aku: Natural Nude, Natural Rosewood, Natural Cherry, dan Natural Berry. Dua sisanya sengaja aku skip karena memang aku gak suka warnanya: Natural Coral dan Natural Pink. Kalau kalian terbiasa pakai lip tint warna pink cerah maupun coral, aku sarankan lebih baik ambil kedua warna ini karena memang warna-warna vibrant-nya punya potensi longlasting jauh lebih baik dari 3 warna yang lain. Lho, memang beda-beda ya formulanya? Keep on reading guys..

Bukan formulanya yang berbeda, tapi ketahanan warnanya. Formulanya semua sama: liquid agak kental dengan pigmentasi yang menurutku lumayan impresif. I mean, warna-warnanya bisa diaplikasikan secara full walaupun tetap aja yang stay hanya stainnya. Ya, namanya juga lip tint. Jadi udah pasti tinted, atau stained.

Yang berbeda adalah ketahanan warnanya itu sendiri. Kalau Korea kebanyakan ngerilis warna-warna vibrant, which is brilliant, aku sendiri ngerasa Dior Addict Lip Tattoo ini kurang oke kalau soal warna. Masalahnya, warna-warna non-vibrant seperti Natural Rosewood, Natural Nude, atau Natural Berry kurang bisa tahan lama di bibir. Meskipun cuma dibawa minum iced Caffee Latte (apa kabar nasi padang :(), sedangkan Natural Cherry bisa cukup tahan sampai akhirnya ketemu makanan berminyak.

Soooo.. menurutku sih, jangan banyak berharap sama produk ini. Apalagi kalau kalian gak pede pakai lip tint dengan warna terang, dan lebih memilih warna-warna redupnya, kalian harus siap sama konsekuensi kalau produk gak akan tahan lama di bibir.

Ketika proses aplikasi akan ada sedikit rasa tingling, bahasa Indonesia-nya sih ‘menggelenyar’. Bukan, bukan pengaruh mint semacam The Balm Meet Matt(e) Hughes karena Dior Addict Lip Tattoo ini gak punya ingredient itu. Sepertinya, ini semacam proses ketika warna produk ‘menempel’ di bibir.

Sayangnya, lama kelamaan lip tint Dior ini bikin bibir kering. Entah mungkin karena efek stain yang nempel di bibir, atau karena memang aku lagi dehidrasi. Tapi, setiap aku pakai Dior Addict Lip Tattoo ini aku selalu merasa bibirku kurang terhidrasi. Gak pernah sampai pecah-pecah, bibir cuma jadi lebih terlihat bertekstur aja.

Yang paling aku suka dari Dior Addict Lip Tattoo ini adalah fiturnya yang bikin tampilan muka terlihat lebih fresh, bahkan ketika tanpa makeup. Namanya juga lip tint, jadi semacam my lips but better — seperti warna asli bibir (cuma kalian bisa pilih warnanya :p).

Akhir-akhir ini aku lagi males makeup karena kulit muka lagi rewel. Dan, DIOR Addict Lip Tattoo inilah yang paling sering aku bawa – terutama warna Natural Berry dan Cherry. Gak perlu makeup, yang penting bibir terlihat lebih ‘punya warna’ supaya gak keliatan pucat.

Ini tampilan ketika produk sudah mengering:

Ada 4 steps yang aku lakukan untuk uji ketahanan lip tint. Di menit ke-20, aku coba hapus dengan menggunakan oil makeup remover dan memang warna yang paling terlihat ‘on’ walaupun sudah dihapus adalah warna paling vibrant, Natural Cherry. Sisanya terlihat sama, karena akhirnya si warna nge-blend sama warna kulit. Mungkin, mungkin aja di kulit fair Dior Addict Lip Tint bisa lebih bagus lagi performanya, hanya saja di kulit medium aku tetap yang paling juara adalah si warna vibrant, Natural Cherry. Makanya aku pernah bilang di insta story kalau warna ini yang jadi favoritku karena memang kualitasnya yang sangat baik dibandingkan 3 warna lain yang aku punya.

Kesimpulan

Dengan harga yang sangat tinggi (430,000 – 500,000 rupiah / pcs), aku lebih berharap kalau Dior Addict Lip Tattoo bisa belajar banyak dari lip tint Korea. Korean lip tints tend to stay long, very long. Menurutku, warna berpengaruh besar pada kualitasnya. Only pick the vibrant shades, karena menurutku warna-warna vibrant (terang) lah yang paling bisa tahan di bibir.

So, is it worth it? Not really. Aku rekomendasikan warna-warna terangnya aja dibandingkan warna-warna redupnya.

Packaging

✨ Where to Buy

@karabeautyid (INSTAGRAM): 460,000,- (recommended seller, aku sering order di Kara Beauty ID)

Satu olshop lagi aku lupa namanya, rekomendasi dari temenku.

Hey loves!

It’s been a long time I do non-local product review, now here I am! Also this is my very first time for lip tint, are you ready?

Walaupun ini bukan pertama kalinya aku coba pewarna bibir jenis lip tint, tapi ini pertama kalinya aku coba high-end product berbentuk lip tint. Aku pilih Dior Addict Lip Tattoo karena saat ini, memang lip tint-nya Dior lah yang lagi nge-hype banget.

Dari 6 shades yang ditawarkan DIOR, aku pilih 4 yang menurutku akan terlihat bagus di skintone aku: Natural Nude, Natural Rosewood, Natural Cherry, dan Natural Berry. Dua sisanya sengaja aku skip karena memang aku gak suka warnanya: Natural Coral dan Natural Pink. Kalau kalian terbiasa pakai lip tint warna pink cerah maupun coral, aku sarankan lebih baik ambil kedua warna ini karena memang warna-warna vibrant-nya punya potensi longlasting jauh lebih baik dari 3 warna yang lain. Lho, memang beda-beda ya formulanya? Keep on reading guys..

Bukan formulanya yang berbeda, tapi ketahanan warnanya. Formulanya semua sama: liquid agak kental dengan pigmentasi yang menurutku lumayan impresif. I mean, warna-warnanya bisa diaplikasikan secara full walaupun tetap aja yang stay hanya stainnya. Ya, namanya juga lip tint. Jadi udah pasti tinted, atau stained.

Yang berbeda adalah ketahanan warnanya itu sendiri. Kalau Korea kebanyakan ngerilis warna-warna vibrant, which is brilliant, aku sendiri ngerasa Dior Addict Lip Tattoo ini kurang oke kalau soal warna. Masalahnya, warna-warna non-vibrant seperti Natural Rosewood, Natural Nude, atau Natural Berry kurang bisa tahan lama di bibir. Meskipun cuma dibawa minum iced Caffee Latte (apa kabar nasi padang :(), sedangkan Natural Cherry bisa cukup tahan sampai akhirnya ketemu makanan berminyak.

Soooo.. menurutku sih, jangan banyak berharap sama produk ini. Apalagi kalau kalian gak pede pakai lip tint dengan warna terang, dan lebih memilih warna-warna redupnya, kalian harus siap sama konsekuensi kalau produk gak akan tahan lama di bibir.

Ketika proses aplikasi akan ada sedikit rasa tingling, bahasa Indonesia-nya sih ‘menggelenyar’. Bukan, bukan pengaruh mint semacam The Balm Meet Matt(e) Hughes karena Dior Addict Lip Tattoo ini gak punya ingredient itu. Sepertinya, ini semacam proses ketika warna produk ‘menempel’ di bibir.

Sayangnya, lama kelamaan lip tint Dior ini bikin bibir kering. Entah mungkin karena efek stain yang nempel di bibir, atau karena memang aku lagi dehidrasi. Tapi, setiap aku pakai Dior Addict Lip Tattoo ini aku selalu merasa bibirku kurang terhidrasi. Gak pernah sampai pecah-pecah, bibir cuma jadi lebih terlihat bertekstur aja.

Yang paling aku suka dari Dior Addict Lip Tattoo ini adalah fiturnya yang bikin tampilan muka terlihat lebih fresh, bahkan ketika tanpa makeup. Namanya juga lip tint, jadi semacam my lips but better — seperti warna asli bibir (cuma kalian bisa pilih warnanya :p).

Akhir-akhir ini aku lagi males makeup karena kulit muka lagi rewel. Dan, DIOR Addict Lip Tattoo inilah yang paling sering aku bawa – terutama warna Natural Berry dan Cherry. Gak perlu makeup, yang penting bibir terlihat lebih ‘punya warna’ supaya gak keliatan pucat.

Ini tampilan ketika produk sudah mengering:

Ada 4 steps yang aku lakukan untuk uji ketahanan lip tint. Di menit ke-20, aku coba hapus dengan menggunakan oil makeup remover dan memang warna yang paling terlihat ‘on’ walaupun sudah dihapus adalah warna paling vibrant, Natural Cherry. Sisanya terlihat sama, karena akhirnya si warna nge-blend sama warna kulit. Mungkin, mungkin aja di kulit fair Dior Addict Lip Tint bisa lebih bagus lagi performanya, hanya saja di kulit medium aku tetap yang paling juara adalah si warna vibrant, Natural Cherry. Makanya aku pernah bilang di insta story kalau warna ini yang jadi favoritku karena memang kualitasnya yang sangat baik dibandingkan 3 warna lain yang aku punya.

Kesimpulan

Dengan harga yang sangat tinggi (430,000 – 500,000 rupiah / pcs), aku lebih berharap kalau Dior Addict Lip Tattoo bisa belajar banyak dari lip tint Korea. Korean lip tints tend to stay long, very long. Menurutku, warna berpengaruh besar pada kualitasnya. Only pick the vibrant shades, karena menurutku warna-warna vibrant (terang) lah yang paling bisa tahan di bibir.

So, is it worth it? Not really. Aku rekomendasikan warna-warna terangnya aja dibandingkan warna-warna redupnya.

Packaging

✨ Where to Buy

@karabeautyid (INSTAGRAM): 460,000,- (recommended seller, aku sering order di Kara Beauty ID)

Satu olshop lagi aku lupa namanya, rekomendasi dari temenku.